Saat kita bertanya pada anak, “Kenapa kita tidak boleh mencuri?” Anak akan menjawab, “Nanti ditangkap Pak Polisi.” Jika pertanyaan itu kita ajukan ke orang dewasa, maka jawabannya adalah, “Karena itu merugikan orang lain”. Atau, “itu melanggar hukum dan agama.”
Anak-anak dan orang tua memahami bahwa mencuri itu salah dan tidak boleh. Tapi, alasan keduanya berbeda. Alasan anak-anak, karena adanya hukuman. Sedangkan alasan orang tua, karena etika dan kemanusiaan. Ini artinya, penalaran moral anak dan orang tua berbeda.
Orang berbuat baik karena adanya hukuman tentu lebih rendah penalarannya dari orang yang berbuat baik karena ingin menolong atau taat aturan. Di sinilah salah satu pentingnya meningkatkan perkembangan penalaran moral anak.
Dalam sebuah teori, penalaran moral anak terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama, anak berbuat baik karena hukuman. Tahap kedua, anak berbuat baik karena adanya hadiah. Tahap ketiga, anak berbuat baik karena ingin menjadi anak baik.
Untuk itu, dalam mengajarkan moral baik pada anak, kita harus mempertimbangkan perkembangan penalaran moralnya. Kita harus mengajarkan moral baik dengan pola penalaran yang meningkat. Untuk bisa meningkatkan perkembangan penalaran moral ini, kita harus melakukan tindakan berikut.
Pertama, jangan terlalu sering memerintah kebaikan moral dengan ancaman, sebab ini akan membuat anak tertekan. Cara ini hanya tepat untuk hal-hal yang bersifat prinsip, misalnya, menyuruh anak untuk beribadah.
Kedua, berilah hadiah saat memerintah anak untuk melakukan kebaikan. Ini lebih baik daripada memerintah kebaikan dengan ancaman hukuman. Dengan cara ini anak-anak akan lebih senang dan bergembira saat melakukan kebaikan, karena akan mendapatkan hadiah. Contoh, jika kamu rajin belajar dan juara satu, ayah akan memberikan hadiah.
Ketiga, jika cara kedua dilakukan terus menerus, hal itu akan memberikan dampak kebergantungan anak pada hadiah. Untuk itu, perlu ditingkatkan dengan cara yang ketiga, yaitu anak berbuat baik karena ingin disebut anak baik atau dipuji sebagai anak baik. Ini akan membuat anak merasakan keistimewaan.
Cara ini efektif dilakukan untuk kegiatan sehari-hari. Seringlah memuji anak, saat dia telah melakukan kebaikan. Dengan cara ini, anak-anak akan senang dan terus berbuat baik, tanpa harus mendapatkan hadiah atau takut pada hukuman.
Melalui ketiga cara inilah, maka perkembangan moral anak akan meningkat. Perkembangan moral anak akan bagus, sehingga alasan anak berbuat baik bukan karena hukuman dan imbalan semata, tapi karena ikhlas dan menghormati kemanusiaan. Inilah arti penting perkembangan moral bagi anak-anak. (Heru Kurniawan, Pimpinan Rumah Kreatif Wadas Kelir, Purwokerto Selatan)
0 comments:
Post a Comment