Monday, September 12, 2016

Belajar Dari Pola Pendidikan Keluarga Besar Dr. Sri Mulyani

Ada banyak ‘keluarga hebat’ di negeri ini yang layak menjadi sumber pembelajaran dalam hal bagaimana mendidik dan membesarkan anak-anaknya. Sebagian dari orang tua ‘keluarga hebat’ itu bahkan sembari tetap berkarya dan berkarir secara profesional.
Salah satu dari ‘keluarga hebat’ itu adalah keluarga  Profesor Satmoko (alm) yang meninggal pada tahun 2006 lalu dan istrinya, Profesor Dr. Retno Sriningsih (Alm) yang meninggal pada tahun 2008. Pasangan guru besar kebanggaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) itu memiliki 10 putra dan putri.
Salah seorang diantaranya, yakni anak nomor 7, adalah Dr. Sri Mulyani Indrawati, yang saat ini menjabat Menteri Keuangan. Sebelumnya, juga pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas pada  masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan juga pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Sembilan saudara Sri Mulyani lainnya  rata-rata juga lulusan S-3 dan S-2.  Hanya satu orang yang bertitel sarjana dan seorang lagi bergelar professor. 
Sebenarnya, pasangan  Satmoko dan Sriningsih membesarkan anak-anak mereka secara biasa saja. Kehidupan mereka layaknya keluarga normal lain, sehingga tidak ada yang istimewa.
Namun, dalam wawancara dengan sebuah majalah pada tahun 2010 lalu,  menurut Sri Mulyani, ada tiga poin penting dalam cara orang tuanya mendidik anak.
Pertama, anak-anak dididik untuk selalu bersama dan bersatu. Ini mengingat ekonomi keluarga tidak melimpah, karena mereka 10 bersaudara dan orang tua berprofesi sebagai dosen. Sri Mulyani bahkan mengaku, dulu tidur bersama empat saudaranya dalam satu kamar itu.
Kedua, selain dianjurkan jempolan dalam mata pelajaran sekolah, anak-anak diarahkan untuk aktif dalam kegiatan di luar sekolah. Misalnya, voli, basket, hiking, pramuka, Palang Merah Remaja dan paduan suara. Hebatnya, di bangku sekolah dan kuliah, prestasi Sri Mulyani dan saudara-saudaranya  selalu menonjol, sehingga biaya sekolah gratis dan mendapat beasiswa kuliah di dalam dan luar negeri.
Ketiga, membaca dijadikan sebagai kebiasaan atau hobi. Harian Kompas dan Suara Merdeka menjadi bacaan wajib keluarga itu, sedangkan bacaan lain di saat kecil dan remaja adalah Majalah Bobo, Kuncung, Gadis, dan buku-buku nonmata pelajaran.
 Berkumpul di meja makan
Menurut istri dari Tony Sumartono ini, meja makan menjadi ajang menghangatkan keluarga besarnya tersebut.  “Jika ayah dan ibu tidak mengajar, pasti semuanya makan siang bersama, “katanya.
Di meja makan itu, semuanya menceritakan apa yang dialami dalam hari itu dan ayah-ibunya menceritakan pekerjaannya, misalnya soal rekan-rekan mereka yang bermasalah, mahasiswa pintar, mahasiswa bego, sehingga secara tidak langsung dari situ muncul nilai-nilai moral yang ditanamkan orang tua.
Sri Mulyani mengatakan, ia dan saudara-saudaranya meneladani sikap ayah-ibu mereka. Karakteristik ayahnya yang patut dicontoh adalah penggembira, suka musik, sangat bijaksana, ekspresif, jujur, memiliki insting tinggi untuk melayani orang serta memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat tinggi.  Sementara sang ibu adalah sosok yang serius, kutu buku, pekerja keras, dan tidak suka pada hal-hal yang berlebihan. “Yang jelas, kami dibiasakan hidup disiplin dalam hal keilmuan dan menghargai orang lain, “katanya.
Minta restu orang tua
Dikatakan juga oleh Sri Mulyani, ada kebiasaan unik dalam keluarganya yang dilakukan sejak masih kecil sampai sekarang, saat sudah dewasa, sudah berumah tangga dan rata-rata punya jabatan bergengsi di lembaga pemerintahan.
Kebiasaan itu  adalah selalu meminta restu orang tua, baik melalui telepon, surat, atau bertemu langsung jika akan menghadapi masalah penting. Istilahnya dalam bahasa Jawa adalah disuwuk atau dicium ubun-ubunnya. Kemudian didoakan dan mengucapkan pepatah Jawa yang berbunyi ‘rawe-rawe rantas malang-malang putung’ (segala sesuatu yang merintangi untuk mencapai tujuan harus disingkirkan).
Sri Mulyani mencontohkan, hal tersebut dilakukan ketika kakaknya akan menikahkan anak dan ujian profesor. Dengan disuwuk orang tua, secara psikologis mereka merasakan energi positif yang membawa aura baik.

Belajar Dari Pola Pendidikan Keluarga Besar Dr. Sri Mulyani Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lubis Muzaki

0 comments:

Post a Comment