Sunday, September 11, 2016

Kelebihan dan Kerumitan Pembelajaran Matematika Realistik menurut Suwarsono

Di dalam metode pembelajaran pastinya memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan metode pembelajaran matematika realistik atau biasa disebut dengan Realistic Mathematics Education (RME). Pembelajaran matematika realistik memiliki beberapa kelebihan dan kerumitan. Kelebihan pembelajaran matematika realistik dikemukakan oleh Suwarsono (dalam Hobri, 2009:164) adalah:
a.       PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan antara matematika dengan kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan tentang kegunaan matematika pada umumnya bagi siswa.
b.      PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan  sendiri oleh siswa, tidak hanya mereka yang disebut ahli dalam bidang tersebut.
c.       PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal, dan tidak harus sama antara orang yang satu dengan orang lain. Seiap orang bisa menemukan atau menggunakan caranya sendiri, asalkan orang itu bersungguh-sungguh dalam mengerjakan soal atau masalah tersebut. Selanjutnya dengan membandingkan cara penyelesaian yang satu dengan cara penyelesaian yang lain, akan bisa diperoleh cara penyelesaian yang paling tepat, sesuai dengan tujuan dari proses penyelesaian soal atau masalah tersebut.
d.      PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama, dan untuk mempelajari matematika orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan sendiri konsep-konsep matematika, dengan bantuan pihak lain yanng sudah lebih tahu (misalnya guru). Tanpa kemauan untuk menjalani sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak akan terjadi.
Selain kelebihan-kelebihan di atas menurut penulis terdapat kelebihan lainnya dari PMR yaitu siswa lebih berani mengungkapkan ide atau pendapat serta bertanya atau memberi bantuan kepada temannya, dan dalam menjawab soal siswa terbiasa untuk memberi alasan dari jawabannya.
Sedangkan beberapa kerumitan penerapan Pembelajaran Matematika Realistik (PMR), menurut Suwarsono (Hobri, 2009:165) antara lain seperti berikut ini:
a.       Upaya mengimplementasikan PMR membutuhkan perubahan pandangan yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah dipraktekkan, misalnya mengenai siswa, guru dan peranan soal kontekstual. Di dalam PMR siswa tidak lagi dipandang sebagai pihak yang mempelajari segala sesuatu yang sudah jadi tetapi dipandang sebagai pihak yang aktif mengkonstruksi konsep-konsep matematika. Guru tidak lagi sebagai pengajar, tetapi lebih sebagai pendamping bagi siswa. Di samping itu peranan soal kontekstual tidak sekedar dipandang sebagai wadah untuk menerangkan aplikasi dari matematika, tetapi justru digunakan sebagai titik tolak untuk mengkonstruksi konsep-konsep matematika itu sendiri.
b.      Pencarian soal-soal kontekstual yang memenuhi syarat-syarat yang dituntut PMR tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang perlu dipelajari siswa, terlebih-lebih karena soal tersebut harus bisa diselesaikan dengan bermacam-macam cara.
c.       Upaya mendorong siswa agar bisa menemukan berbagai cara untuk menyelesaikan soal merupakan hal yang tidak mudah dilakukan oleh guru.

d.      Proses pengembangan kemampuan berpikir siswa, melalui soal-soal kontekstual, proses matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal juga bukan merupakan sesuatu yang sederhana, karena proses dan mekanisme brpikir siswa harus diikuti dengan cemat, agar guru bisa membantu siswa dalam melakukan penemuan kembali terhadap konsep-konsep matematika tertentu.

Kelebihan dan Kerumitan Pembelajaran Matematika Realistik menurut Suwarsono Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lubis Muzaki

0 comments:

Post a Comment