Pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah
pemanfaatan realita dan lingkungan yang dipahami siswa
untuk memperlancar proses pembelajaran matematika. Dalam Pembelajaran
Matematika
Realistik siswa diajak untuk aktif, bebas mengeluarkan ide, dan
juga diharapkan untuk dapat membagi idenya artinya siswa bebas mengkomunikasikan ide-idenya satu sama lain.
Dalam Pembelajaran
Matematika
Realistik proses
pembelajaran juga berlangsung
secara interaktif, dan siswa menjadi fokus dari semua aktifitas di kelas.
Sedangkan guru berperan sebagai fasilitator
yaitu membantu siswa membandingkan ide-ide tersebut dan membimbing siswa mengambil keputusan tentang ide mana yang lebih baik untuk mereka.
Tabel 1. Sintak Pembelajaran
Matematika Realistik
Karakteristik
|
Aktivitas Guru
|
Aktivitas Siswa
|
Menggunakan
Dunia Nyata
(the
use of context)
|
§ Guru
memberikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan dunia nyata siswa sesuai
dengan materi pelajaran, yaitu dengan meminta siswa untuk memotong kertas,
biskuit dan roti.
§ Guru
meminta siswa untuk memahami masalah kontekstual yang diberikan.
|
§ Siswa
secara individu atau berkelompok memotong kertas, biskuit, dan roti dengan
cara mereka sendiri.
§ Siswa
secara individu atau berkelompok memahami masalah kontekstual yang diberikan
oleh guru
|
Menggunakan
Model
(the use of model, bridging by vertical
instruments)
|
Guru mengarahkan siswa
untuk bekerjasama dalam memecahkan masalah kontekstual dengan cara mereka
sendiri.
|
Siswa bersama dengan kelompok diberikan
kesempatan untuk membangun sendiri model matematika dari masalah kontekstual
yang diberikan
|
Menggunakan
Produksi dan Konstruksi oleh Siswa
|
Guru meminta siswa untuk menguraikan
pikiran-pikiran mereka dalam menyelesaikan masalah kontekstual.
|
Siswa menguraikan
pikiran-pikiran mereka dalam menyelesaikan masalah kontekstual yang diberikan.
|
Interaktif
(interactivity)
|
Guru meminta siswa
membandingkan jawaban mereka pada diskusi kelas yang dipimpin guru.
|
Siswa
mempresentasikan hasil kerja mereka, dan melalui diskusi kelas, jawaban siswa
dikonfrontasikan.
|
Keterkaitan
Unit Belajar (intertwining)
|
§ Guru
mengarahkan siswa untuk menarik kesimpulan.
§ Guru memberikan tugas yaitu mengerjakan latihan soal
|
§ Siswa
menarik kesimpulan dari masalah kontekstual yang telah diberikan.
§ Siswa mengerjakan tugas dan menyerahkannya kepada
guru untuk pertemuan berikutnya.
|
Dari sintak di atas dikatakan bahwa Pembelajaran Matematika Realistik terpusat kepada siswa, bukan lagi kepada guru. Guru
diharapkan dapat memfasilitasi siswa dalam pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang bersifat kontekstual. Dalam hal ini diberikan
peluang kepada siswa untuk berkreasi mengembangkan pemikirannya, mengkontruksi
konsep-konsep, membangun aturan-aturan dan belajar menemukan strategi pemecahan
masalah.
0 comments:
Post a Comment